Dalam satu dasa warsa belakangan ini, para produsen mobil kian kencang melakukan riset untuk menghasilkan kendaraan yang mampu melaju kencang namun tetap menjaga keselamatan penggunanya. Alhasil, berbagai teknologi baru yang menjaga keselamatan pengendara dan penumpang kala terjadi tabrakan kian banyak saja muncul. Berbagai jenis rem hasil temuan baru diaplikasikan dalam kendaraan produksi paling anyar.
Tak cukup itu saja, para produsen mobil juga selektif dalam memilih mitra produsen ban untuk melengkapi kehandalan kendaraan produksinya. Salah satu alasannya, ban harus stabil dan aman kala kendaraan dipacu dalam kecepatan maksimal. Ternyata, sadar atau tidak, ban adalah satu-satunya komponen kendaraan yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan. Dilihat dari fungsinya, selain sebagai penahan guncangan dan peredam getaran yang meneruskan kinerja suspensi, ban yang baik harus bisa meneruskan traksi dan pengereman secara maksimal, baik dalam kondisi lintasan kering maupun basah.
otomatis ban merupakan komponen vital dalam menentukan keselamatan setelah kecakapan seorang driver. Berikut tips agar ban tetap dalam kondisi prima :
- Identifikasi Ban
Sebelum melakukan perawatan, perlu memahami bagaimana membaca angka dan huruf yang tertera pada dinding ban. Misalnya, 185/70 SR 13 dan 185/60 HR14. Ban dengan huruf R ini menunjukkan bahwa jenis ban ini adalah radial yang khusus digunakan pada mobil penumpang sedan.
Huruf S dengan diameter velg 13 inchi menandakan bahwa kecepatan maksimal ban ini adalah 180 km/jam, sedangkan huruf H sampai 210 km/jam dan V untuk kecepatan di atas 210 km/jam. Tekanan angin antara 28 sampai 30 psi dan beban maksimum yang dapat diterima 400 kg/ban. Angka 70 dan 60 adalah aspek rasio dari ban (tinggi berbanding lebar penampang)
- Periksa Tekanan Ban
Lakukan pemeriksaan tekanan angin pada saat kondisi ban dingin. (ban pada posisi diam selama lebih dari dua jam atau pada saat ban berjalan tapi belum mencapai jarak 1,5-2km). Kondisi tekanan angin saat ban dingin menunjukkan tekanan normal dari ban. Namun setelah berjalan lebih dari 1,5-2km, biasanya ban akan menjadi panas dan tekanan angin akan naik hingga rata-rata mencapai 4-5 psi.
Kekurangan angin akan menghasilkan panas pada dinding ban. Akibatnya ban rawan pecah dan memicu terjadinya percepatan penipisan dan membuat tapak tidak rata. Sedangkan tekanan angin yang berlebihan akan mengurangi tingkat kenyamanan. Karena ban akan menjadi lebih keras dan rentan dengan benturan.
- Rotasi Ban
Lakukan rotasi ban dengan memindahkan posisi ban depan ke belakang minimal dilakukan dua kali setahun atau tiap jarak tempuh 5.000km. Cara ini untuk mencapai tingkat maksimum dalam penggunaan ban. Rotasi ban juga bisa dilakukan sesuai dengan tingkat penipisan tapak ban.
- Spooring & Balancing
Spooring Balancing merupakan penimbangan kembali distribusi berat pada seluruh bagian roda untuk mengantisipasi gaya tarik sentrifugal. Gaya hukum alam ini akan timbul saat mobil menikung, dan saat itulah terjadi distribusi berat ban tidak seimbang. Ban yang telah di balance akan diberikan potongan timah agar distribusi berat merata. Dengan begitu getaran pada setir saat kecepatan tinggi dapat diminimalisir.
Post a Comment